Bel pulang sekolah pun berbunyi, tanda
pelajaran terakhir telah usai. Namun, seperti biasa aku dan semua kelas
akademik tak bisa pulang bersama kelas yang lainnya. Ya... karena kami harus
mengikuti pelajaran tambahan seperti bimbel.
Beberapa jam kemudian, pelajaran
tambahan terakhir akan segera usai. Pelajaran tambahan ini terkadang membuat
aku dan teman sekelaku merasa sangat ngantuk. Akhirnya, pelajaran terakhir pun
selesai. Kami segera membereskan bangku dan segera pulang.
“Assalamualaikum” ku ucapkan salam saat
masuk rumah. Tamapak kakakku yang sedang serius mengerjakan tugas.
“Waalaikumsalam” jawabnya. “Kak, mamah dan papah udah pulang?” tanyaku. “Udah,
lagi tidur kali.” Jawabnya sambil terus menulis di atas bukunya. Lalu aku masuk
ke kamar untukmengganti pakaian. Setelah itu, aku langsung menyantap makanan
yang ada di meja makan.
Tak terasa azan Maghrib telah
berkumandang, aku membangunkan orang tuaku untuk shalat berjamaah. Setalah
shalat, aku langsung membuka buku dan mengerjakan tugas. Sambil mencuri
pandangan ke HP. Namun, tak ada sms ataupun telepon yang masuk. Aku teruskan
pekerjaanku. Tugas rumahku pun telah selesai. Aku segera menambil air wudhu
untuk melaksanakan shalat Isya. Setelah shalat, aku langsung terlentangdi atas
tempat tidur. Tak terasa mataku pun tertutup. Aku pun tertidur dengan pulas.
Keesokan harinya, aku terbangun karena
suara alarm dari HP-ku. Dalam keadaan masih pusing aku pun mengambil air wudhu
untuk melaksanakan shalat subuh. Terasa dingin air wudhu mengalir di antara
hidung dan mataku dan sedikit demi sedikit menetes membasihi sejadah yang aku
pakai. Setelah shalat, aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah
selesai, aku langsung berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah. “Fan, ada PR
gak?” tanya Hengky padaku. “Gak ada kali, ky.” Jawabku. Bel tanda masuk pun
berbunyi. Namun, saat ku sedang memperhatikan penjelasan guruku, tak sengaja ku
melihat seorang siswa perempuan yang duduk di baris kedua dari depan. Cinta
namanya. Dia adalah wakil ketua kelasku. Dia duduk sebangku dengan Rahma. Kami
berdua pun saling bertatatapan dan saling tersenyum. “Irfan!!” panggilan guruku
membuyarakan tatapanku. “E... e.... iya Bu?” jawabku agak gugup. “Ngelamunin
apa kamu?”. “ Eng... gak Bu..” jawabku. “Ya udah... Perhatikan Ibu, Ibu sedang
ngejelasin soal.”.” Iya Bu.” Jawabku dengan nada lega.
Sebenarnya, saat masuk semester 2 kelas
VIII, aku suka sama perempuan ini. Namun, nyaliku yang membuatku tak sanggup
untuk mengatakannya. Terkadang saat jam isitirahat aku suka memperhatikannya.
Setelah pikir panjang, akhirnya aku berani untuk katakan pada perempuan itu
tentang perasaanku padanya.
Bel pulang pun berbunyi seperti biasa
kelas akademik mendapatkan pelajaran tambahan. Pada saat istirahat bimbel. “
Cinta, aku mau ngomong sama kamu.”.” Mau ngomong apa, Fan?” tanyanya membuatku
gugup.” Ta, sebenarnya aku suka sama kamu.” Jawabku dengan sedikit cemas. Aku
takut dia tak merespon. Tapi tiba- tiba “sama aku juga Fan, suka sama kamu.”
Jawab Cinta sambil tersenyum padaku. “Jadi, kita bisa lebih deket donk?”. “ Iya
Fan.” Jawabnya. Aku pun senang karena dia juga punya perasaan sepertiku. Lalu
kami berdua kembali ke kelas, seakan- akan tidak terjadi apa- apa. “Abis dari
mana kamu, Fan?” tanya Hengky. “ E... e... anu abis dari WC...” jawabku sambil
tersenyum. “Oh.. kirain abis dari mana..” sambung Hengky.
Hari demi hari aku lewati bersama
sahabat dan teman dekat perempuanku. Aku bahagia karena aku mepunyai sahabat
yang peduli padaku yaitu Hengky. Dan mempunyai teman dekat perempuan yang
perhatian yaitu Cinta. Bulan terus berganti. Hengky pun kini tahu bahwa aku dan
Cinta memiliki hibungan yang spesial.
1 komentar:
bgs skali ceritax..
Posting Komentar